Seru! BSIP Kementan Gaet Komunitas untuk Belajar Budi Daya di Lahan Terbatas
BOGOR – Sebagai bagian dari kegiatan pendampingan kepada masyarakat, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) bersama Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian menggandeng komunitas ECW (Eat, Chat, Walk) untuk mempraktikkan langsung budi daya pertanian di lahan pekarangan di Taman Agrostandar Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP), Rabu (5/6).
Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang menyuarakan untuk "Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan". Hal ini sejalan dengan upaya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengantisipasi kekeringan dengan program perluasan areal tanam (PAT).
“Kita harus waspada dengan El Nino dengan memenuhi kebutuhan air bagi lahan-lahan pertanian. Untuk itu, Kementan menggencarkan pompanisasi dan optimasi lahan rawa di provinsi-provinsi Indonesia,” kata Amran dalam berbagai kesempatan.
Pada kegiatan pendampingan ECW Goes to Kementan, sebanyak 35 anggota komunitas terjun langsung ke lahan untuk mempelajari budi daya tanaman hortikultura. Mulai dari proses persemaian, persiapan lahan, perawatan, hingga panen bersama.
Praktisi pertanian dari BBPSIP memberikan pengetahuan untuk kriteria pemilihan benih, mempersiapkan media semai, pemberian bahan organik dalam persiapan lahan, dan kegiatan perawatan tanaman (penyulaman, penyiraman, penyiangan, dan pengendalian hama-penyakit).
“Ini adalah bagian memperkenalkan langsung penerapan standar budi daya kepada masyarakat. Semoga masyarakat dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya dan ke depannya dapat dipraktikkan,” jelas Yusuf, Kepala Bagian Tata Usaha BBPSIP saat pembukaan ECW Goes to Kementan di Agrosinema BBPSI SDLP, Rabu (5/6).
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari anggota komunitas ECW. Founder ECW, Jauhari Leon Kamal, mengungkapkan kegiatan ini merupakan pengalaman baru bagi mereka. Ia juga menekankan pentingnya standardisasi untuk diketahui oleh masyarakat luas.
“Teman-teman sangat antusias menggali-gali tanah, menanam, dan memetik hasil panen. Saya rasa masyarakat harus mengetahui standar dalam budi daya sehingga mereka bisa bertanam dengan baik, merawat tanamannya dengan baik, dan mendapatkan hasil yang baik,” katanya.
Kepala BSIP, Fadjry Djufry, dalam kesempatan berbeda selalu menggaungkan tugas BSIP untuk memberikan pendampingan standardisasi bidang pertanian.
“BSIP berkomitmen untuk memberikan layanan standardisasi dengan maksimal dan memberikan pendampingan kepada petani dan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan produk pertanian Indonesia semakin berjaya,” ungkapnya.