Pengujian dan Pendampingan Penerapan Standar Pertanian untuk Kebermanfaatan
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas produk pertanian. Kegiatan yang dilakukan di antaranya program standardisasi dan pendampingan penerapan standar yang dikawal oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP).
“Indonesia mempunyai cita-cita menjadi pemasok pangan bagi kebutuhan masyarakat global. Sehingga kita perlu kembangkan potensi pertanian yang kita miliki,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan.
Sejak dibentuk 21 September 2022, BSIP terus menggencarkan programnya dan telah dirasakan oleh berbagai stakeholder dari petani hingga pelaku usaha. “Indonesia mempunyai produk pertanian yang melimpah. Adopsi penerapan standar perlu kita tingkatkan untuk membuat produk kita naik kelas dan bertambah nilai jualnya,” kata Kepala BSIP, Fadjry Djufry pada Rabu (7/8).
Salah satunya dirasakan oleh Muhamad Yusuf, petani kopi dari Desa Segamit, Kecamatan Semendu Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Yusuf mendapatkan pelatihan dan pendampingan penerapan standar untuk budi daya kopi dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI TRI).
“Kami diajari cara membuat bibit sambung, setek berakar, sambung pucuk, pembibitan arabika yang disemai di dalam penyemaian, dimasukkan ke dalam polybag, menanam dengan naungan, dan menanam dengan lajur yang teratur dengan ukuran yang sesuai standar,” kata Yusuf saat diwawancara di sela pameran KTNA Expo 2024, di Bali, Jumat (26/7) lalu.
Pendampingan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Budidaya Kopi yang Baik (Good Agriculture Practices on Coffee). Budi daya yang sesuai dengan acuan tersebut dirasakan manfaatnya oleh Yusuf. Salah satunya, nilai jual kopi arabika yang meningkat dari Rp80.000—Rp100.000 per kilogram menjadi Rp130.000—Rp150.000 per kilogram.
“Banyak bedanya, kalau dulu masih tradisional penjemuran masih di terpal di tanah. Setelah ada pendampingan, kita pakai solar dryer. Hasilnya lebih bagus, kualitasnya lebih bagus, harga produk lebih mahal, permintaan lebih banyak, itu manfaatnya banyak sekali,” ungkapnya.
Yusuf menekankan pentingnya menerapkan standar untuk memperoleh kualitas yang maksimal. Terutama untuk menjaga kepercayaan dari buyer yang telah mendistribusikan kopinya di Indonesia hingga Singapura, Thailand, dan Korea Selatan.
“Orang tidak ragu lagi membeli bahan baku dari kita karena sudah berstandar. Kadar airnya sudah memenuhi syarat, sterilisasinya kita bersih tidak tercampur dari bahan-bahan lain, penjemurannya bagus, dan rasa terjaga,” jelas Yusuf.
Tidak hanya pendampingan penerapan standar, BSIP juga aktif melakukan layanan pengujian kepada stakeholder. Melalui Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BBPSI Mektan), BSIP menyediakan One Stop Service untuk LSPro (Lembaga Sertifikasi Produk) alat dan mesin pertanian.
“LSPro BBPSI Mektan mempunyai komitmen untuk menerapkan SNI ISO/IEC 17065:2012. Kami melakukan uji dan evaluasi terhadap produk sesuai standar untuk memastikan keamanan, kualitas, dan kinerja produk. Lalu, kami memberikan sertifikasi kepada produk yang telah memenuhi syarat. Serta kami beri dukungan dan bimbingan kepada produsen dalam meningkatkan kualitas produknya agar memperoleh sertifikasi,” jelas Kepala BBPSI Mektan, Agung Prabowo.
Adapun ruang lingkup sertifikasi dari BBPSI Mektan adalah traktor pertanian roda dua, traktor pertanian roda empat gandar ganda, pompa air sentrifugal untuk irigasi, mesin perontok padi tipe pelemparan jerami, mesin pemipil jagung, mesin pengering gabah tipe sirkulasi, sprayer gendong semi-otomatis, pengabut gendong bermotor, mesin panen padi tipe kombinasi, dan sprayer gendong elektrik.
Salah satu mitra yang mengandalkan LSPro BBPSI Mektan adalah PT Rutan, perusahaan swasta nasional penyedia mesin pertanian di Indonesia. Product Support PT Rutan, Puguh Prastyo, menjelaskan kolaborasi yang dilakukan bersama BSIP untuk memastikan alsintan berkualitas guna mendukung program pemerintah meningkatkan produktivitas pertanian.
“Alat dan mesin pertanian seperti pompa air kita ujikan sesuai standar pengujian dan sertifikasi di BSIP. Kami yakin, produk yang terstandar dan berkualitas dapat mendorong kemajuan pertanian dengan mekanisasi. Terutama mendukung program pompanisasi Kementerian Pertanian,” ungkapnya. (Hms/NS)